Iklan Adsense

Sunday, January 7, 2018

Sang Adityawarman


Adityawarman adalah putra Adwayawarman. Dia teman Gajah Madah sewaktu kecil. Dia sepupu Jayanegara, putra raja Majapahit dan calon raja Majapahit yang kedua. Ibu Adityawarman bersaudara seayah dengan ibu Jayanegara.
Adityawarman belajar bahasa Malayu, bahasa Jawa dan bahasa Tionghoa di keraton Majapahit. Bersama Gajah Mada, Adityawarman menaklukkan Bali. Di Palembang, Adityawarman dikenal sebagai Arya Damar.
Tahun 1347, Adityawarman memisahkan diri dari Majapahit yang sudah tidak lagi kondusif dan tidak lagi aman serta nyaman. Dia mendirikan kerajaan baru di kampung halaman ibunya di Surawasa, Minangkabau. Ia menjuluki dirinya sebagai Kanaka Medinindra. 

Pelindung Yang Bercahaya
Demikianlah arti dari nama Adityawarman, nama pemberian keluarga besar Mauliwarmadewa. Tuanku Janaka, itulah  nama pemberian sang kakek, Srimat Tribuana Raja. Aji Mantrolot, kata orang-orang di keraton Majapahit. Adityawarman murni berdarah Malayu karena ayahnya Adwayawarman adalah orang Malayu. Ayahnya telah mengabdi di keraton Singasari sebelumnya. Sejak jaman dulu, jaman Sailendra, sudah banyak orang Malayu yang mengabdi di keraton-keraton Jawa karena memang mereka masih berkerabat.

Tuan Surawasa
Adityawarman oleh orang Dharmasraya dijuluki sebaagai Tuan Surawasa sebagaimana Akarendrawarman sebelumnya. Disebut Tuan Surawasa karena ia beristana di Surawasa, dekat Minangkabau. Surawasa yang kaya akan emas, sungainya disebut Sungai Emas. Tanahnya subur dan ditumbuhi padi-padian. Tuan Akarendra sudah membangun saluran irigasi untuk pertanian di Surawasa. Dia juga membangun sebuah taman yang indah di Surawasa dengan nama Taman Sri Nandana Surawasa. Surawasa juga merupakan tempat peribadatan Hindu dan Buddha yang mendukung untuk kekhusyukan pemujaan pada Sang Hyang Esa.

Indra di Tanah Emas
Adityawarman menjuluki dirinya sebagai Indra atau penguasa di Tanah Emas, Suwarna Dwipa. Karena sejak zaman dulu Sumatra terkenal dengan kandungan emasnya yang tinggi dan merata mulai dari Sabang hingga Lampung. Kandungan emas yang tidak habis-habisnya. Tapi entah kenapa dulunya keluarga Sailendra malah meninggalkan Sumatra padahal emas Sumatra begitu banyaknya.

Raja Indra
Adityawarman juga meneruskan gelar yang dipakai oleh dinasti Chola sejak abad 11 menaklukkan Sriwijaya. Dia bangga dengan gelar Raja Indra, raja segala dewa. Gelar Raja Indra masih hidup di tengah masyarakat Minang hingga hari ini, secara dialek lokal disebut Rajo Indo lengkapnya Datuak Rajo Indo.

Keturunan Adityawarman
Putra Adityawarman yang terkenal adalah Maharaja Ananggawarman, penerus tahta Malayapura walaupun tak berjaya seperti di masa ayahnya. Namun ada pula yang mengaku sebagai keturunan Adityawarman di Bali karena mereka meyakini bahwa Arya Damar merupakan nama lain dari Adityawarman. Begitupula ada yang percaya bahwa Parameswara yang kemudian bergelar Sultan Iskandarsyah pendiri Kesultanan Malaka adalah putra Adityawarman dari Palembang.

Tautan Luar
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Adityawarman
2. https://lubukgambir.wordpress.com/2012/06/29/adityawarman-dan-prasasti-kubu-rajo/
3. https://lubukgambir.wordpress.com/2012/06/29/akarendrawarman-bukan-dari-wangsa-mauli/
4. https://lubukgambir.wordpress.com/2012/06/27/malayapura/
5. https://lubukgambir.wordpress.com/2014/11/09/pengertian-dewang/
6. https://lubukgambir.wordpress.com/2014/11/09/dinasti-para-dewang-di-malayapura-suwarnabumi-minangkabau-pagaruyung/
7. https://lubukgambir.wordpress.com/2014/11/09/dewang-sri-deowano-yang-dipertuan-maharaja-sakti-ii/ 
 

No comments:

Post a Comment