Iklan Adsense

Monday, December 11, 2017

Takkan Melayu hilang di bumi

"Takkan Melayu hilang di bumi" atau "Takkan Melayu hilang di dunia". Demikian orang-orang Melayu meneriakkan slogan kebanggaan mereka. Slogan tersebut menunjukkan keyakinan sekaligus harapan orang Melayu bahwa Melayu takkan hilang di dunia ini, akan selalu ada sepanjang masa. Kenapa slogan seperti ini bisa muncul? Tentu ada sebab karenanya.
Sebagaimana fakta hari ini, bisa kita baca di berbagai sumber, buku-buku atau situs-situs internet, bisa kita ketahui bahwa Melayu itu saat ini tidak pernah disebut utuh, akan tetapi sudah berupa pecah-pecahan Melayu, ada Melayu Deli, Melayu Serdang, Melayu Riau, Melayu Jambi, Melayu Palembang, Melayu Banjar, Melayu Brunei, Melayu Semenanjung atau Melayu Malaysia. Ada juga yang menyebut Melayu Betawi. Antara satu Melayu dengan Melayu lainnya tidaklah sama atau ada perbedaan-perbedaan dari segi adat budaya, bahasa dan tentunya sejarahnya serta kerajaan-kerajaan pendukungnya. Berbeda dengan Jawa atau sebutan orang Jawa, boleh dikatakan hanya ada satu suku Jawa saja walaupun secara propinsi terbagi menjadi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Jogja tapi mereka tetap satu Jawa dan populasinya terbanyak di Indonesia, hampir 50 persen, demikian menurut sebuah data statistik, yang kebenarannya wallahu a'lam tapi hampir dipastikan setiap pemilu atau pemilihan kepala negara selalu dimenangkan oleh orang Jawa. Begitu pula suku Sunda, hanya ada satu suku Sunda saja dan populasi mereka juga nomor dua di Indonesia.
Lalu bagaimana dengan populasi orang Melayu di Indonesia? Karena terpecah-pecah menjadi Melayu ini Melayu itu maka masing-masingnya berjumlah sekian persen saja, tidak satu suara.
Barangkali dari alasan fakta inilah kemudian orang Melayu digugah dengan sebuah slogan bahwa Melayu takkan pernah hilang dari peredaran, dari dunia ini. Melayu harus bersatu dan berusaha melestarikan budayanya. Melayu tidak boleh kehilangan jati diri budayanya. Walaupun pepatah mengatakan "dimana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung" namun adat budaya jangan sampai hilang.

No comments:

Post a Comment