Iklan Adsense

Friday, December 8, 2017

Sutan dan Puti dalam Budaya Minangkabau

Sutan
Sutan adalah nama kecil atau gelar bangsawan Minangkabau, yang merupakan pergeseran penyebutan untuk Sultan (yang berarti raja) dalam Bahasa Minang. Dalam kebiasan masyarakat Minang tempo dulu, penyebutan huruf “r” dan “l” sering menghilang. Tak jarang huruf “r” bila di tengah sebuah “kata” berubah pengucapannya menjadi “gh”,”h” dan “l” atau menghilang.
Tapi ada pendapat lain dari seorang budayawan Minang, AA Navis, bahwa kata “sutan” berasal dari Bahasa Sanskerta “su” dan “tan” yang berarti baik, bagus dan orang, sehingga sutan bermakna orang baik, orang yang mulia.
Contoh-contoh nama tokoh yang masih menggunakan sutan didepan nama kecilnya sebagai berikut:

Di Pariaman, gelar Sutan, Sidi dan Bagindo diwariskan secara patrilineal dari ayah ke anak, selain gelar adat yang diwariskan secara matrilineal.
 

Puti dan Puti Reno

Puti adalah nama kecil atau gelar yang diberikan kepada perempuan yang masih berdarah bangsawan Minangkabau baik darah raja maupun darah datuk yang ada pada mereka, murni ataupun campuran.
Istilah puti merujuk pada istilah putri (princess) dalam budaya Melayu. Kadang-kadang digabungkan dengan kata reno dan tuan sehingga menjadi Puti Reno (Puti Rekna, Putri Ratna) dan Tuan Puti
Terkenal dalam pepatah petitih Minangkabau : adat raja turun-temurun, adat puti sundut bersudut yang artinya apabila seorang raja mangkat maka ia digantikan oleh anak atau kemenakannya sedangkan seorang puti bila mempunyai anak perempuan maka anak perempuannya otomatis juga seorang puti.
Perempuan-perempuan keturunan kerajaan Pagaruyung, kerajaan Inderapura, kerajaan Siguntur masih menyandang nama puti pada nama kecilnya.

No comments:

Post a Comment