Iklan Adsense

Tuesday, February 6, 2024

Anjing Mualim (The Learned Dog)

 

Apakah anda pernah mendengar nama Anjing Mualim? Apakah anda familiar dengan istilah Mualim? Kalau hewan bernama anjing tentu anda sangat mengenal kan?

Anjing Mualim bukanlah sembarang anjing tapi ia adalah anjing khusus atau anjing istimewa. Anjing Mualim bisa diartikan sebagai anjing yang menemani atau menyertai seorang mualim. Lalu apa pula itu Mualim?


 

Mualim sudah lama menjadi istilah dalam dunia pelayaran, tentunya dunia pelayaran yang biasa dilakoni oleh dunia Islam karena kosakata Mualim itu sendiri berasal dari bahasa Arab. Dalam dunia pelayaran, mualim adalah sebutan untuk anak buah kapal atau bawahan atau pendamping nakhoda kapal. Dalam historiologi Minangkabau, istilah Mualim sudah berubah pengucapannya menjadi Malin tapi karena Tambo merupakan bahasa bertulis maka istilah Mualim juga masih lestari dan istilah Anjiang Mualim tidak berubah menjadi Anjiang Malin.

Dalam Tambo Alam Minangkabau, nama Anjiang Mualim disebut berbarengan dengan tiga tokoh lainnya yaitu Kuciang Siam, Harimau Campo (Harimau Champa) dan Kambiang Utan (Kambing Hutan). Keempat tokoh dikaitkan dengan kisah pelayaran tokoh sentra bergelar Sri Maharaja Diraja menuju Minangkabau (Luhak Nan Tigo, tepatnya sekitar lereng Gunung Marapi). Kalau diperhatikan, dua diantara empat nama tersebut dikaitkan dengan negeri asalnya yaitu Siam (Thailand sekarang) dan Champa (Vietnam sekarang). Sedangkan Kambing Hutan dikaitkan dengan salah satu jenis kambing yaitu kambing yang biasa berada di lereng-lereng bukit batu yang terjal. Begitu pula Anjing Mualim dikaitkan dengan salah satu jenis anjing yang dimiliki secara khusus oleh para Navigator di lautan.

Apakah nama Anjing Mualim bukan suatu nama yang aneh dan rancu?

Kedengarannya cukup aneh juga, seorang mualim yang hidupnya sehari-hari mengarungi lautan kok malah memelihara anjing yang merupakan hewan pemburu. Maka disinilah letak keistimewaan hewan tersebut. Muncul pertanyaan, apa gunanya seorang mualim membawa anjing mengarungi lautan? Anjing herder biasanya dipelihara oleh para polisi untuk melacak keberadaan pelaku kriminal atau untuk mengendus bahan-bahan berbahaya, maka anjing tersebut pun disebut anjing pelacak. Anjing sebagai penunjuk arah di hutan masih masuk akal tapi anjing di lautan untuk apa? Apakah ada kemungkinan makna lain dari anjing mualim?

Dunia pelayaran Minangkabau kuno

Nama Mualim membawa kita pada zaman pelayaran kuno. Tentunya hal ini berlaku pada zaman sebelum leluhur Minang membangun peradaban dan kebudayaan di pedalaman, di lereng Gunung Marapi. Nenek moyang Minangkabau berlayar dari arah Gujarat atau dari Mesir menuju pesisir timur anak benua India lanjut menyisiri pesisir teluk Andaman hingga perairan barat Siam lalu masuk ke selat Malaka (tentunya sebelum bernama selat Malaka) kemudian terus ke selat Sunda atau ke utara ke Guang Zhou atau pesisir timur Champa (sebelum direbut Dai Viet). Sebagian pelayaran mungkin melalui perairan barat Aceh terus ke pesisir barat Minangkabau sekarang kemudian terus ke Lampung dan Selat Sunda. Inilah rute yang ditempuh Mualim yang punya anjing spesial tersebut.

Kita tahu bahwa orang Minang sejak dulunya memanglah bangsa yang suka merantau atau berdiaspora ke hampir seluruh penjuru dunia.

Anjing Muta’alim?

Ternyata dalam kitab suci Al Quran ada disebutkan mengenai anjing terlatih yang disebut kalbun muta’allam atau disebut anjing “mau” dalam ucapan sehari-hari di Minangkabau. Barangkali anjing jenis inilah yang disebut sebagai anjing mualim, lebih masuk akal daripada anjing kepunyaan si mualim. Sebagaimana kita ketahui, orang Minang sangat gemar memelihara anjing untuk kepentingan berburu babi dan berburu hewan liar lainnya. Di Minangkabau, istilah “mau” untuk anjing, juga ada istilah “balam mau” yang artinya “burung balam (sejenis tekukur) yang sudah terlatih untuk diperlombakan bunyinya”.

Kalaulah benar anjing mualim itu bermaksud anjing muta’allim, maka dapat kita duga bahwa orang Minang semenjak dahulu sudah akrab dengan ilmu al Quran dan ilmu hadits sehingga istilah anjing muta’alim menjadi biasa dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin kebiasaan menyebut anjing mualim ini sudah ada sebelum nenek moyang orang Minang hijrah ke Luhak Nan Tigo atau lereng Gunung Marapi, yaitu bersamaan dengan era Kucing Siam dan Harimau Champa.

 

1 comment:

  1. Siapa sebenarnya Anjing Mualim ini? Bagi sebagian orang/ kultur, anjing ini begitu hina dan dijadikan cacian

    ReplyDelete