Dewang Sri Deowano yang bergelar Yang Dipertuan Maharaja Sakti II
adalah maharaja ke-6 Malayapura Minangkabau Suwarnabhumi yang berpusat
di Ulak Tanjuang Bungo Pagaruyung.
Keluarga
Ia adalah putra dari Dang Tuanku Sutan Remendung Dewang Pandan
Salasih Sri Raiwano, anak Puti Puti Panjang Rambut II. Ia diutus oleh
orang tuanya dari persembunyian ke ibukota kerajaan Malayapura untuk
dinikahkan dengan sepupunya sendiri, Puti Reno Marak Rindang Ranggowani,
putri dari Dewang Cando Ramowano.
Dari pernikahannya dengan Puti Ranggowani, ia dikaruniai beberapa
orang anak : Dewang Sri Megowano, Dewang Indo Naro, Puti Reno Bulian,
Puti Reno Kahyangan, Puti Reno Mahligai Cimpago Dewi.
Kemudian Dewang Sri Deowano menikah lagi dengan putri sultan Aceh
yang bernama Putri Ratna Keumala tapi pernikahan tak berlangsung lama
dan tak dikaruniai anak karena diwarnai oleh konflik dua kerajaan.
Peristiwa penting di zamannya
Pada masanya terjadi serangan dari Timur, tepatnya Tebo, oleh pasukan
yang dipimpin oleh Dewang Parakrama. peristiwa tersebut memaksa
keluarga kerajaan mengungsi ke berbagai daerah termasuk ke Koto Anau,
kerajaan vazal Malayapura di selatan di kaki Gunung Selasih Talang.
peristiwa lainnya adalah terlepasnya wilayah pesisir barat
Suwarnabhumi dari penguasaan Minangkabau kepada kesultanan Aceh karena
ketidaksanggupan Pagaruyung dalam membayar hutang Sri Deowano dalam
pesta besar-besaran selama di Aceh.
Penerus tahta
selanjutnya tahta direbut oleh penyerang dari Tebo yang bernama Dewang Parakrama. ia berkuasa mencapai sepuluh tahun berikutnya.
No comments:
Post a Comment